Ransiki – Fakta-fakta Kasus Mutilasi Kasus pembunuhan disertai mutilasi di Pacet Mojokerto, Sabtu (6/9/2025) lalu, menghebohkan publik.
Korban yakni TAS (25), wanita asal Lamongan dibunuh secara sadis dan keji oleh kekasihnya, AM (24).
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengaku kasus kali ini sangat keji lantaran potongan tubuh korban, hingga seperti serpihan.
“Tulang (korban) sampai dipotong sampai ratusan. Selama 20 tahun saya menjadi polisi, dari IPDA ke AKBP baru kali ini melihat serpihan potongan manusia diperlakukan layaknya hewan yang hendak digunakan santapan potongan kecil-kecil,” kata Ihram, dikutip dari Surya.co.id.
Suliswanto (30) warga Dusun Pacet Selatan menjadi saksi penemuan potongan tubuh korban, di tepi Jalan Raya Pacet-Cangar, Dusun Pacet Selatan, Kabupaten Mojokerto.
Saat itu ia mencari rumput untuk pakan ternak di sekitar lokasi sekitar pukul 10.30 WIB.
Ia melihat potongan kaki di semak belukar jurang Pacet sekitar 10-15 meter dari tepi jalan raya Pacet-Cangar.
Baca Juga : Santai Ojek Pakai Motor Curian, EP Berhasil Diciduk Tim Opsnal Polres Kaimana
Temuan tak lazim itu dilaporkan ke Polsek Pacet, yang diteruskan ke Satreskrim Polres Mojokerto.
“Tadi mencari rumput di bawah situ, terus saya menemukan daging (potongan kecil), jarak sekitar 2 meter arah Timur seperti potongan kaki,” kata Suliswanto di lokasi, Sabtu (6/9) siang.
Unit Polsatwa Dit Samapta Polda Jatim, puluhan relawan dan warga setempat melakukan pencarian potongan tubuh korban dengan radius 150-200 meter, di jurang tepi Jalan Raya Pacet-Cangar dengan medan terjal.
Tak hanya itu, anjing pelacak jenis Labrador juga diturunkan untuk membantu menemukan potongan tubuh lainnya.
Dua titik pembuangan potongan tubuh di TKP, jaraknya 200 meter dari ditemukannya potongan kaki dan tangan.
“Temuan potongan tubuh manusia di Pacet, Mojokerto ditemukan kaki kiri oleh warga. Kemudian, kita melakukan pencarian ditemukan pergelangan tangan oleh tim K9 Polri dengan anjing pelacak jenis Labrador,” ucap Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama.
Dalam 14 jam, dari penemuan potongan tubuh korban, polisi berhasil mengungkap kasus mutilasi ini.
Dari indentifikasi forensik pergelangan tangan korban di TKP, indentitas korban berhasil terungkap.
