Ransiki – Mahasiswa Mansel Seluruh Mahasiswa Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) di sejumlah kota studi di Indonesia mengeluhkan belum cairnya beasiswa hingga tunggakan pembayaran rumah kontrakan yang seharusnya ditanggung oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Mansel.
Ketua Ikatan Mahasiswa Manokwari Selatan di Samarinda, Kalimantan Timur, Andarias Inden, mengungkapkan bahwa hingga awal September 2025 ini, beasiswa yang dijanjikan oleh Pemda Mansel sejak bulan Juni belum juga dibayarkan.
“Beasiswa kami belum cair dari bulan Juni hingga September ini,” ujar Andarias kepada TribunPapuaBarat.com via telepon Senin (8/9/2025).
Menurut Andarias, keterlambatan ini berdampak serius terhadap kelangsungan studi dan kesejahteraan mahasiswa.
Banyak mahasiswa mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk pembayaran uang kuliah yang kini mulai menunggak.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa sejumlah rumah kontrakan tempat tinggal mahasiswa pun belum dibayar lunas oleh pemerintah daerah.
Hal ini memicu keresahan di kalangan pemilik kontrakan.
“Tunggakan ini menyebabkan pemilik kontrakan resah dan mengancam akan mengambil tindakan tegas untuk mengeluarkan mahasiswa asal Mansel dari kontrakan,” tambahnya.
Situasi ini membuat mahasiswa merasa berada dalam tekanan.
Mereka menilai ketidakjelasan penyaluran dana oleh pemerintah daerah sangat merugikan dan berpotensi menghambat proses pendidikan.
Baca Juga : 316 Mahasiswa Baru Masuk Politeknik Negeri Fakfak, 177 Orang Asli Papua

“Mahasiswa penerima beasiswa di Kabupaten Manokwari Selatan kini tengah menghadapi kesulitan. Banyak mahasiswa yang merasa keluh kesah karena kebutuhan biaya kuliah dan hidup sehari-hari semakin meningkat,” katanya.
Lanjut, ia berharap pemerintah daerah segera menyelesaikan masalah ini agar studi mahasiswa Mansel tidak terganggu.
Andarias menegaskan bahwa kenyamanan tempat tinggal juga menjadi hal krusial agar mahasiswa bisa fokus belajar dan menyelesaikan pendidikan dengan baik.
Oleh karena itu, ia mendesak agar Dinas Pendidikan Kabupaten Mansel segera menyelesaikan persoalan ini.
Tak hanya Dinas Pendidikan, para mahasiswa juga mendesak Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Mansel untuk memberikan klarifikasi atas keterlambatan pencairan dana.
“BPKAD harus memberikan penjelasan kenapa dana tersebut sampai saat ini belum diproses,” tegas Andarias.
Para mahasiswa berharap, Pemda Mansel dapat segera mengambil langkah konkrit agar mereka tidak terus berada dalam ketidakpastian, dan agar proses pendidikan mereka tidak terganggu oleh persoalan administratif dan keuangan.