Trump Ultimatum Israel dan Iran: “Jangan Bom Teheran, Ini Kesalahan Besar!”
Trump ultimatum keras kepada Israel dan Iran yang dinilai telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang baru-baru ini diberlakukan.Melalui platform media sosial miliknya, Truth Social, Trump meluapkan amarahnya terhadap rencana Israel untuk melancarkan serangan udara ke Teheran. Rencana ini mencuat setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menuduh Iran masih meluncurkan rudal ke wilayah utara Israel,
“ISRAEL. JANGAN JATUHKAN BOM-BOM ITU. KESALAHAN BESAR JIKA KALIAN MELAKUKANNYA. BAWA BALIK PILOT-PILOT KALIAN, SEKARANG!”
Pernyataan keras itu sontak menjadi sorotan dunia. Banyak yang tak menduga Trump, yang dikenal sangat pro-Israel selama masa jabatannya sebagai presiden, kini justru memberikan peringatan tegas kepada Tel Aviv.
Di sisi lain, Trump juga menyoroti Iran yang dituduh masih melakukan serangan rudal meski gencatan senjata telah mulai berlaku. Namun, Teheran membantah keras tuduhan itu.Media Iran, Mehr News, juga melaporkan bahwa serangan terakhir Iran ke Israel terjadi beberapa jam sebelum kesepakatan gencatan senjata berlaku. Disebutkan, sekitar 20 rudal ditembakkan saat itu, namun tidak ada peluncuran baru setelahnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan negaranya tidak akan tinggal diam atas apa yang disebutnya sebagai pelanggaran serius dari Iran. Ia mengatakan akan “menanggapi dengan tegas,” membuka kemungkinan balasan militer dalam waktu dekat.
Baca Juga ; Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Trump yang juga sempat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, mengecam kedua pihak karena dinilai tidak konsisten dengan komitmen perdamaian.
“Mereka sudah berperang sangat lama dan sangat keras, sampai-sampai mereka tidak tahu lagi apa yang mereka lakukan. Kalian mengerti itu?” ucap Trump, seperti dikutip AFP.
Situasi ini memperlihatkan bahwa gencatan senjata di kawasan masih sangat rapuh. Ketegangan antara dua musuh bebuyutan tersebut bisa kembali memanas hanya karena satu pelanggaran kecil atau kesalahpahaman teknis.
Sikap Trump yang blak-blakan ini sekaligus memperlihatkan bahwa meskipun ia tidak lagi menjabat sebagai presiden, ia tetap ingin memainkan peran dalam kebijakan luar negeri AS, terutama di Timur Tengah. Ia juga tampaknya ingin menunjukkan posisi “penengah damai” di tengah konflik yang berlarut-larut ini.
Apakah peringatan Trump akan didengar oleh Israel? Atau justru memperkeruh situasi