Putin Konflik Israel-Iran: Diplomasi yang Hati-hati
Putin Konflik yang terbuka antara kedua negara ini beberapa waktu lalu menimbulkan banyak pertanyaan, terutama terkait sikap Rusia, yang dikenal sebagai mitra strategis Iran.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah media besar dari seluruh dunia, termasuk ANTARA (Indonesia), TASS (Rusia), Xinhua (China), AFP (Prancis), AP (Amerika Serikat), Reuters (Inggris), dan lainnya. Salah satu perwakilan media, Simon Robinson dari Reuters, mengajukan pertanyaan yang tajam terkait pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyatakan bahwa Israel dapat mengubah rezim Iran, serta permintaan Presiden AS, Donald Trump, agar Iran menyerah.
Namun, jawaban Presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak langsung menyetujui atau menanggapi pernyataan-pernyataan tersebut. Dengan nada tenang, Putin bertanya balik kepada Robinson, “Apa yang Anda ingin saya katakan? Mereka mengatakan ini dan itu, lalu Anda bertanya apakah saya setuju. Setuju dengan apa?” Hal ini menunjukkan betapa hati-hatinya Putin dalam menanggapi dinamika yang melibatkan Israel dan Iran, dua negara yang memiliki peran signifikan dalam kawasan geopolitik.
Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Putin kemudian menjelaskan bahwa ia secara pribadi telah melakukan kontak dengan Netanyahu dan Presiden Trump. Meski Rusia memiliki hubungan dekat dengan Iran, Putin menekankan pentingnya situasi secara keseluruhan sebelum mengambil sikap. Ia menyebutkan bahwa saat ini Iran tengah menghadapi kesulitan politik dalam negeri, yang dapat mempengaruhi dinamika hubungan internasionalnya.
Presiden Rusia lebih lanjut menyoroti isu terkait program nuklir Iran. Menurutnya, semua pihak harus mencari solusi bersama untuk menghindari konfrontasi lebih lanjut.
Sikap hati-hati Putin terlihat jelas dalam definisinya yang lebih mengarah pada diplomasi dan solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak.
Pertanyaan tentang kerja sama militer Rusia dengan Iran juga dijawab Putin dengan bijak. Ia mengakui bahwa Rusia memiliki strategi hubungan dengan Iran, terutama dalam hal sistem pertahanan udara, namun ia menegaskan bahwa kerja sama ini tidak ada hubungannya dengan krisis yang tengah terjadi antara Iran dan Israel. “Kami menyuntik senjata secara reguler, dan semua itu dilakukan dalam kerangka hukum internasional,” jelas Putin.
Secara keseluruhan, dalam pertemuan tersebut, Putin berusaha menjaga posisi Rusia sebagai pihak yang netral namun aktif dalam mencari solusi damai. Ia lebih memilih untuk memusatkan perhatian pada upaya diplomatik dan menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut.